Selasa, 07 Mei 2013

MENYIKAPI KRISTENISASI BERWAJAH ISLAM

 
JAWABAN UNTUK PENDETA EV. DR. SURADI
Oleh : Abdullah Wasi’an
YESUS LAHIR DARI ROH KUDUS
PENDETA:
Isa dilahirkan bukan dari bapa insane, tetapi dari Roh Kudus. Sebagaimana pernyataan al-Qur’an sendiri yang berbunyi sebagai berikut:
“Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam), lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (tanda kuasa Allah) bagi semesta Alam.”                                                                  (QS. Al-Anbiya : 91)
MUSLIM:
Pengertian kata “Roh Allah” pada ayat ini, tidak sama maknanya dengan kalimat “Roh Allah” yang termaktub di dalam Kitab Yohanes 4:24 yang berbunyi sebagai berikut:
“Allah itu Roh adanya, maka orang yang menyembah Dia, wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran.”
Kata “Roh Allah” pada ayat al-Qur’an itu disebut “Idofah lil milki” yang mempunyai pengertian: “Roh milik Allah”, bukan roh jahat. Ayat ini difirmankan oleh Allah untuk membantah tuduhan orang-orang Yahudi, bahwa Maryam telah melakukan perzinaan sehingga melahirkan Isa atau Yesus. Oleh karena itu, kelahiran Yesus sama sekali tidak mengandung unsur ketuhanan, melainkan sebagai manusia biasa.


YESUS ITU ROH ALLAH DAN FIRMANNYA
PENDETA:
Menurut al-Qur’an, Yesus itu Roh Allah dan firmanNya. Sebagaimana yang disabdakan sendiri oleh nabi Muhammad yang berbunyi:
“Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya.         (H.R. Anas bin Malik)
MUSLIM:
Tentang roh Allah, sudah kami jawab sebagaimana tersebut di muka. Adapun Yesus disebut sebagai firman Allah (kalimatullah), dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Menurut Kristen
Firman, kalam atau kalimat Allah. Pengertian seperti ini berdasarkan dari kitab Yohanes 1:1 dan 1:14 yang berbunyi:
“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Perlu diperlihatkan. Ayat-ayat ini bukanlah sabda Yesus, melainkan tulisan Yohanes sendiri. Penulis kitab ini, bukanlah Yohanes bin Zabdi murid Yesus.
b.      Menurut Islam
Pengertian kata “Kalimat” yang terdapat pada kitab suci al-Qur’an atau Hadis mempunyai beberapa arti, antara lain:
1.       Ujian
Sebagaimana dapat kita temukan di dalam surat al-Baqarah: 124 sebagai berikut:
“Dan ketika Ibrahim diuji oleh TUhannya dengan beberapa ujian, maka dilaksanakannya dengan sempurna.”
2.       Ketetapan
Anda bisa membacanya pada surat az-Zumar: 71 yang berbunyi:
“Tetapi berlakulah ketetapan siksa atas orang-orang kafir.”
3.       Ucapan, Omongan atau Kalam
Pengertian seperti ini dapat dijumpai pada hadis yang berbunyi sebagai berikut:
“Jihad yang paling utama ialah ucapan yang benar di hadapan penguasa yang zalim.”
Kata “Kalimat” dengan arti “Ucapan, Omongan atau Kalam” ada dua macam pengertian, yaitu:
Ucapan yang dimiliki oleh manusia disebut “Kalimat Hawadis”, artinya “Ucapan makhluk” yang bersifat fana atau rusak.
Ucapan yang berasal dari Allah disebut firman atau kalam yang bersifat Qodim, kekal selamanya dan tidak akan rusak.
Dengan demikian, pengertian kalimat “Kalimatuhu” yang terdapat dalam hadis riwayat Anas bin Malik tersebut, ialah dengan arti “Kalimat Hawadis”, bukan kalam qodim Allah. Oleh karena itu, Yesus sama sekali tidak memiliki unsur ketuhanan, melainkan hanya mempunyai unsur manusia biasa.

YESUS ADALAH UTUSAN ALLAH
PENDETA:
Di dalam agama Islam, Yesus adalah Utusan Allah dan FirmanNya, sebagaimana telah termaktub didalam al-Qur’an surat an-Nisa: 171 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Isa al-Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya.”
MUSLIM:
Seluruh umat Islam mengakui dan memuliakan Yesus sebagai Utusan Allah, seperti memuliakan rasul-rasul Allah yang lain. Adapun Yesus atau Isa pada ayat al-Qur’an di atas disebut “Kalimatuhu”, disamping sudah kami beri jawaban, dapatlah ditambah, bahwa kata (meniupkannya ke dalam rahim Maryam) susunan kalimatnya berbentuk kata kerja transitif (fi’il muta’addi), yakni kata kerja yang membutuhkan obyek penderita. Pada ayat ini, subyeknya adalah Allah. Kata kerjanya ialah alqo (melemparkan). Obyek penderitanya ialah “ha” (kalimat). Jadi sudah jelas, yang masuk ke dalam tubuh Maryam itu adalah “kalimat Hawadis” dan bukan “Kalam Qodim”. Sebab, mustahil Allah memasuki tubuh Maryam. Seandainya peristiwa mustahil ini bisa terjadi, maka susunan kalimatnya memakai kata kerja intransitif (fi’il lazim) sebagai berikut:
“Dan firmanNya memasuki tubuh Maryam”.
Maka sudah jelas bahwa al –Qur’an surat an-Nisa: 171 sama sekali tidak mengandung pengertian bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Dia manusia biasa yang menjadi hamba, nabi dan utusan Allah seperti para nabi lainnya. Oleh karena itu sangat keliru dan tidak beralasan, jika orang Kristen menganggap al-Qur’an surat an-Nisa tersebut mendukung doktrin Kristiani yang menyatakan bahwa Yesus itu Tuhan, berdasarkan Yohanes 1:1 dan 1:14.
Namun tokoh Kristen Indonesia yang bernama Hamran Ambrie (meninggal tahun 1988) mengatakan:
“Yang masuk ke dalam tubuh Maryam itu adalah kalimat hawadis dan sekaligus Kalam Qodim.”
Pernyataan sperti ini merupakan jawaban debat kusir yang tidak usah dilayani. Sebab argumentasi ini tidak berdasarkan pada kitab suci Kristen sendiri, dan tidak bisa diterima oleh akal sehat.


YESUS ITU PEMBIMBING KEBENARAN
PENDETA:
Di dalam al-Qur’an surat pertama, al-Fatiah : 5-6, dijelaskan bahwa Yesus itu jalan yang lurus supaya diikuti. Bunyi ayatnya sebagai berikut:
“Engkau yang kami sembah, dan kepada Engkau kami meminta tolong. Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Yesus sebagai jalan kebenaran juga didukung oleh al-Qur’an surat az-Zukhruf: 14 seperti di bawah ini:
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Sekarang saya tunjukkan Bibel (Alkitab) sebagai kitab suci Kristen mengatakan:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”            (Yohanes 14:6)
MUSLIM:
Ini namanya penipuan! Dari mana Dr. Suradi menemukan pengertian “Yesus itu jalan lurus” di dalam Surat al-Fatihah itu? Kami yakin anda sudah tahu bahwa Islam menolak ketuhanan Yesus. Sebab Yesus bukanlah Allah yang menciptakan alam semesta ini. Arti dari surat al-Fatihah ayat 5-6 itu adalah:
“Hanya kepadaMu (ya Allah) kami menyembah dan hanya kepadaMu (ya Allah) kami memohon pertolongan.”
Sedangkan maksud dari surat az-Zukhruf: 41, kedatangan Yesus (Isa) putra Maryam nanti, merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah dekat. Oleh karena itu manusia tidak boleh meragukan datangnya hari iamat, dan harus mengikuti nabi Isa untuk menempuh jalan yang lurus.
Jalan lurus yang ditunjukkan oleh nabi Isa (Yesus) adalah jalan “Tauhid”, yakni jalan kesaksian (sajadah) “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Sebagaimana yang juga ditulis dalam kitab Matius 4:10 bahwa Yesus pernah bersabda:
“Enyalah Engkau dari sini, hai Iblis, karena telah tersurat: “Hendaklah engkau menyembah Allah Tuhanmu dan beribadat kepadaNya saja.”
Alkitab sendiri yang telah menjelaskan bahwa Yesus itu bukanlah Allah. Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh kitab suci Kristen sendiri di bawah ini:
“Sebab itu hendaklah diketahui oleh segala isi rumah Israil bahwa Allah menjadikan Yesus itu Tuhan dan Kristus yang kamu salibkan itu.”                                                                                                                                 (Kisah Rasul 2:36)
Setelah mengetahui makna yang terkandung dalam ayat Alkitab ini, timbullah pertanyaan, “Benarkah Allah menjadikan Yesus sebagai Tuhan? Siapakah yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan. Allah, ataukah Paulus dan Petrus si penulis ayat itu?”
Ayat yang dikarang oleh Petrus itu sangat bertentangan dengan ayat kitab keluaran 20:3 yang berbunyi:
“Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadiratKu”
Pantas HAR Gibb dalam bukunya “Mohammedanism” halaman 47 mengatakan:
“Thus Islam appeared not as a new religion, but as a revival of pure Abrahamic monotheism, purified at once of accreations of Judaism and Christianity, and superseding them as the final revelation.”
“Islam muncul bukan sebagai agama baru, melainkan sebagai penjelmaan kembali dari agama Tauhid Ibrahim yang murni, yang dibersihkan dari tambahan-tambahan agama Yahudi dan Kristen, dan sekaligus (al-Qur’an) sebagai pengganti kitab-kitab terdahulu sebagai wahyu yang terakhir.”
Lalu bagaimana tanggapan seorang Muslim mengenai ayat pada Kitab Yohanes 14:6 yang berbunyi:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Memang di waktu itu, Yesus adalah orang yang paling benar. Sebab beliau adalah hamba dan utusan Allah yang mendapat tugas membimbing umatnya untuk mengikuti jalan yang telah digariskan oleh Allah. Golongan Yahudi dari sekte Saduki dan Farisi kehidupannya selalu menyimpang dari jalan kebenaran. Namun, usai Nabi Muhammad SAW datang ke dunia sebagai utusan Allah yang terakhir, Yesus menyerahkan tugas kenabian dan kerasulannya kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dinibuatkan dalam kitab Yohanes 16:13-15 sebagai berikut:
“Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena Ia tiada berkata-kata menurut kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatakannya dan dikabarkan kepadamu segala perkara yang akan datang. Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil daripada hak Aku, lalu mengabarkan kepadamu. Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hakKu, oleh sebab itu, Aku berkata, bahwa diambilnya daripada hak Aku, lalu dikabarkannya kepadamu.”
Ayat ini memberikan banyak pengertian, antara lain:
1.       Roh Kebenaran
Yang dimaksud dengan “Roh Kebenaran” pada ayat ini adalah Muhammad SAW. Di dalam Yohanes 16:7 disebut “Penolong” atau “Penghibur”.
Orang Kristen menolak dikatakan “Roh Kebenaran” itu ialah Nabi Muhammad. Menurut mereka, Roh Kebenaran itu artinya Roh Kudus atau Roh Suci. Pendapat Kristen ini jelas tidak benar. Sebab Roh Kudus sudah datang ketika Yesus sedang dibaptis. Silahkan anda membaca kitab Yohanes 1:32 sebagai berikut:
“Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal di atasNya.”
2.       Nabi itu tidak akan berkata menurut kehendaknya sendiri
Ayat Yohanes tersebut menjelaskan bahwa Roh Kebenaran itu, Nabi Muhammad SAW, tidak akan mengatakan sesuatu menurut kehendaknya sendiri, melainkan menurut wahyu yang didengarnya. Al-Qur’an juga telah menegaskan:
“Ia (Muhammad) tidak mengatakan menurut kehendaknya melainkan apa yang diwahyukan kepadanya oleh Allah.”            (An-Najm: 3-4)
Lebih jelas lagi, bahwa Roh Kebenaran itu adalah Nabi Muhammad SAW, apabila anda membaca Yohanes 16:13 Alkitab berbahasa INggris seperti di bawah ini:
“When the Spirit of Truth comes, he will guide you into all the truth; for he will not speak on his own authority, but whatever he hears he will speak, and he will declare to you the things that are to come.”
Kata ganti The Spirit of Truth atau Roh Kebenaran pada ayat ini adalah “He”, berarti menunjukkan manusia. Sedangkan kata ganti Roh Kudus yang termaktub dalam Yohanes 1:32 adalah “it” seperti di bawah ini:
“And John bore witness: “I saw the Spirit descend as a dove from heaven, and it remained on him.”
Dari ayat ini dapat diambil pengertian, kata ganti Roh Kudus atau The Spirit adalah “It”, bukan “He”.
3.       Nabi itu memuliakan Yesus
Yohanes 16:14 menerangkan bahwa Roh Kebenaran itu akan memuliakan Yesus. Sangat mustahil bila Roh Kebenaran itu adalah Roh Kudus. Karena, menurut agama Kristen sendiri, Roh Kudus itu adalah Yesus. Lalu bagaimana Yesus memuliakan Yesus? Inilah kejanggaan yang tidak bisa diterima akal!
Arti Roh Kebenaran pada ayat Yohanes itu adalah Nabi Muhammad SAW. Sebab beliau memuliakan semua para nabi atau rasul Allah. Dia bersabda, apabila nama seorang Nabi atau Rasul tersebut, hendaklah umat Islam menyambutnya dengan doa “Alaihis salam”,
Jelaslah bagi kita bahwa Roh Kebenaran itu adalah Muhammad SAW. yang  menggenapi beberapa nubuat dalam KItab Perjanjian Lama yaitu Ulangan 18:18, 33:2, 34:10, Yesaya 42:1-4, Habakuk 3:3, Hagai 2:7-8 dan lain-lain. Dalam Perjanjian Baru, nubuat itu terdapat dalam kitab Yohanes 1:19-22, 16:7-12, 16:13-15, dan Wahyu 19: 9-15. Yohanes 16:15 merupakan pendukung dan penguat pendapat kami mengenai penafsiran Yohanes 16:14.

YESUS MEMBAWA TERANG
PENDETA:
Yesus itu pembawa terang supaya ditaati seperti yang diajarkan oleh al-Qur’an:
“Dan tatkala Isa datang membawa terang, ia berkata: Sesungguhnya aku datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian apa yang kamu perselisihkan tentangnya, maka bertaqwalah kepada Allah & taatlah kepadaku.”
MUSLIM:
Memang benar, Yesus datang ke dunia membawa terang untuk diikuti. Terang yang dibawa oleh Yesus itu adalah Kitab Injil yang asli dari Allah bukan empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) yang terdapat dalam kitab Perjanjian Baru dengan tambahan catatan Kisah rasul, Surat Kiriman Paulus sebanyak 14 buah, Yudas 1 buah, Yakub 1 buah, Petrus 2 buah, Yohanes 3 buah, dan Wahyu kepada Yohanes.
Berdasarkan kitab Ulangan 32:2, turunnya Injil kepada Yesus itu di pegunungan Seir. Injil berisi petunjuk atau terang untuk bangsa Israel, sebagaimana yang tertulis dalam Matius 1:20, 10:5-6, dan 15:24.
Karena isi Injil itu merupakan kritik terhadap tingkah laku bangsa Yahudi, mengakibatkan mereka membenci Yesus. Setiap Yesus mengajarkan Injil kepada kedua belas muridnya, dia selalu diincar pembunuhan. Sehingga dia tidak memiliki kesempatan untuk menulis firman Allah yang diwahyukan kepadanya. Menurut keyakinan Kristen, Yesus mulai mengajar ketika berusia 30 tahun (Lukas 3:23). Setelah mengajar selama 3 tahun atau setelah berumur 33 tahun, Yesus ditangkap dan meninggal di kayu salib.
Selang 60 tahun sampai 70 tahun setelah kematian Yesus para muridnya berusaha menulis catatan tentang Yesus, baik mengenai sabdanya, perbuatannya dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang yang bukan murid Yesus seperti penulis Matius, Markus, Lukas dan Yohanes juga ikut menulisnya. Lalu dari mana mereka mendapatkan informasi tentang kehidupan Yesus? Apalagi mereka menuliskan setelah Yesus tiada dalam waktu yang cukup lama. Dapatkah dipercaya kebenarannya sabda Yesus yang ditulis oleh mereka? Sulit untuk dipertanggung jawabkan keabsahannya.
Ambil saja sebuah bukti yang terdapat dalam Yohanes 1:14 yang menerangkan, Kalam (Allah) itu menjelma menjadi manusia (Yesus) yang kemuliannya disaksikan oleh manusia. Agar lebih jelas, mari kita membaca ayatnya di bawah ini:
“Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Benarkah ini sabda Yesus? Bukankah ayat ini hanyalah ucapan Yohanes sendiri? Apalagi Yohanes penulis Injil ini, bukanlah Yohanes bin Zahdi murid Yesus. Disamping itu, jika kita sepakat bahwa Allah telah menjelma menjadi manusia. Jika A menjelma menjadi Y, maka A tidak ada lagi karena sudah berubah menjadi Y. tetapi menurut Kristen, Yesus adalah jelmaan Tuhan, namun di langit masih ada Tuhan yang berfirman:
“Inilah anakKu yang tunggal, kepadanya Aku berkenan.” (Matius 3: 16-17)
Bagaimana anda bisa menerima rumus ketuhanan seperti ini? Kecuali anda sudah terangsang oleh bumbu masak doktrin ketuhanan yang diracik oleh filosof Jerman yang bernama Imanuel Kant dengan kata-katanya:
“Ich muss das wissen aufheben um zum Glauben Platz zu bekommen.”
“Aku Harus meninggalkan rasioku, bila ingin memberikan tempat kepada masalah kepercayaan.”
Mereka tidak sadar, dengan menganut pendapat Imanuel Kant ini, berarti mereka menentang ucapan Paulus daam I telasonika 5:21 yang berbunyi:
“Hendaklah segala perkara kamu uji dan yang baik kamu pegang.”
Mereka menulis Injil setelah 60 tahun Yesus tidak ada lagi di dunia, ditambah lagi dengan Kisah Rasul yang merupakan sebuah karangan yang ditulis oleh Paulus. Yang lebih lucu lagi, Surat kiriman Paulus dianggap suci. Padahal semua ajaran Paulus yang terdapat dalam surat itu, bertolak belakang dengan sabda atau ajaran Yesus.
Sebagai contoh, Paulus mengajarkan Dosa Waris (Dosa Turunan) yang tercantum dalam Roma 5:12, bertentangan dengan ajaran Yesus yang tidak mengenal dosa waris. Coba terangkan mana sabda Yesus yang menunjukkan bahwa anak yang baru dilahirkan itu mempunyai dosa. Tidak ada satu pun sabda yesus yang mengatakannya. Kemudian mengenai penebusan dosa oleh Yesus, juga merupakan ajaran Paulus yang tercantum dalam Galatia 3:13 yang berbunyi:
“Maka Kristus sudah menebus kita daripada kutu Torat itu dengan menjadi suatu kutuk karena kita, karena ada tersurat: “Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.”
Selain Galatia 3:13, ajaran-ajaran yang termaktub dalam I Korintus 1:30, II Korintus 5:21 dan lain-lain, semuanya hanyalah ucapan Paulus, dan tidak satu pun merupakan sabda Yesus. Karena Yesus sendiri tidak rela dan tidak suka disalib, sebagaimana yang diterangkan dalam Lukas 22:42 sebagai berikut:
“Ya Bapa, jikalau Engkau mau ambillah cawan ini daripadaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”
Bahkan di dalam Matius 26:38 Yesus berkata: “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya.” Kemudian Yesus berdoa kepada Allah seperti yang dikisahkan oleh Lukas di atas. Yesus menyesali Yudas Iskariot sang pengkhianat itu lahir ke dunia. Dia berkata: “Alangkah baiknya bagi orang itu (Yudas), jika ia tidak dilahirkan.”                                                 (Matius 26:24)
Doktrin Trinitas juga bukan ajaran Yesus, melainkan pendapat Yohanes sendiri yang tertulis dalam Surat Kirimannya yang pertama 5:7-8 yang berbunyi:
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam Sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Karena ayat ini bukan sabda yesus, apalagi tokoh-tokoh Kristen sudah menyatakan bahwa ayat yang dikurung itu “(di dalam sorga…di bumi)” adalah palsu atau tambahan yang sengaja disisipkan oleh para penterjemahnya, maka ayat ini tidak bisa diterima keabsahannya sebagai dasar doktrin Trinitas.
Biasanya orang Kristen akan berkata, Yohanes itu saudara sepupu Yesus, sekaligus menjadi murid Yesus yang kemasukan Roh Kudus, sehingga Yohanes menjadi manusia yang kudus (suci) pula. Disamping itu, ayat lain telah mengkisahkan sabda Yesus tentang Trinitas yang bisa dijumpai pada Matius 28:19 yang berbunyi:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus.”
Ayat ini diucapkan setelah Yesus wafat. Menurut Matius 28:1-19 dijelaskan, Yesus wafat pada hari Minggu. Setelah di kubur, mayat Yesus hilang. Umat Kristen berkeyakinan, yesus hidup kembali dan datang lagi ke dunia menemui murid-muridnya.
Bagi orang Islam, ayat tersebut tidak dapat kita nilai sebagai sabda Yesus (sebagai manusia 100% penuh). Mungkin saja itu adalah perkataan Iblis. Sebab menurut II Korintus 11:14, Iblis dapat menyerupai malaikat suci. Kita dapat membuktikan bahwa suara itu bukanlah sabda Yesus, karena perkataan yang termaktub dalam ayat itu bertentangan dengan sabda Yesus sendiri yang tertulis dalam Matius 15:24, bahwa Yesus hanya diutus untuk domba-domba Israel yang sesat. Sedangkan Matius 28:19 memerintahkan untuk mengajak semua bangsa menjadi murid Yesus.
Orang Kristen bisa saja menjawab, memang pada waktu Yesus masih hidup sebagai manusia, tugas Yesus hanya untuk bangsa Israel. Tetapi setelah Yesus wafat kemudian hidup lagi, membawa tugas membimbing semua bangsa seluruh dunia.
Bagi umat Islam, pendapat Kristen ini sangat bertentangan dengan larangan Yesus terhadap murid-muridnya dengan peringatan keras sebagai berikut:
“Janganlah kamu pergi ke negeri orang kafir dan jangan masuk ke negeri orang Samaria, melainkan pergilah kamu kepada segala domba bangsa Israel yang sesat itu.”
Selain itu, Penulis kitab Matius ini bukan Matius Murid Yesus, melainkan orang yang tidak dikenal berkebangsaan Yahudi. Namun K. Riedel, pendeta bangsa Belanda dalam bukunya Tafsiran Injil Matius pada halaman 14 mengatakan:
“Menurut pendapat kita, pengarang Injil Matius bukannya seorang dari 12 rasul, melainkan seorang Kristen yang berbangsa Yahudi yang tidak dikenal. Akan tetapi kita dapat mengatakan, bahwa pengarang Injil Matius itu seorang yang mempunyai karunia Roh Kudus. Hanya oleh karena karunia Roh itu ia dapat melaksanakan karangan yang demikian penting untuk segenap Gereka Kristus.
Pernah ketika berdialog dengan seorang pendeta, kami mengatakan, orang Islam tidak mau menerima keempat kitab Injil itu sebagai Kitab suci. Sebab keempat penulis kitab Injil itu bukanlah murid Yesus.
Secara spontan, pendeta itu berkata dengan nada tinggi, “Mengapa anda menolak Matius 28:19. Tetapi menerima Matius 4:10, bahkan anda gigih mempertahankannya. Ini rasanya tidak fair, tidak konsisten?”
“Nabi kami Muhammad saw. telah memberikan patokan. Alkitab (Bibel) telah banyak dicemari oleh tangan-tangan manusia, sehingga tidak bisa dikatakan suci lagi. Terimalah ayat Alkitab yang sesuai dengan al-Qur’an, dan tolaklah ayat Alkitab yang bertentangan dengan al-Qur’an,” jawab kami.
Sebagai contoh, kita bisa menerima Matus 4:2 yang menceritakan Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam, karena sesuai dengan surat al-Baqarah: 183, dan seterusnya. Tetapi kita menolak sebagian besar dari Surat Kiriman Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, Yakub dan Wahyu kepada Yohanes. Karena isinya bertentangan dengan al-Qur’an. Demikian juga bago kitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kita menerima Ulangan 18:18 karena sesuai dengan surat al-A’raf: 157, yang menjelaskan bahwa datangnya Muhammad saw. sudah dinubuatkan di dalam kitab Taurat dan Injil. Tetapi kita menolak kitab Yehezkiel 4: 12-15, karena isinya tidak bisa diterima oleh akal sehat. Ayat itu berbunyi:
“Makanlah roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka.” Selanjutnya Tuhan berfirman: “Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis di sana.” Maka aku jawab: “Aduh, TUhan Allah, sesungguhnya aku tak pernah dinajiskan dan dari masa mudaku sampai sekarang tak pernah kumakan bangkai atau sisa mangsa binatang buas; lagipula tak pernah masuk ke mulutku ini daging yang sudah basi.” Lalu firmanNya kepadaku: “Lihat kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran manusia dan bakarlah rotimu di atasnya.”
Benarkah Allah Yang Maha Suci begitu rendah kata-katanya sampai menyebut tahi manusia dan tahi lembu. Subhanallah! Begitu pula kita menolak Hosea 1:2, karena isinya sangat tidak pantas dianggap sebagai kitab suci. Dengankan bunyinya sebagai berikut:
“Ketika Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan.”
Lucu ya…! Tuhan menyuruh nabi Hosea untuk mengawini PSK. Mana bisa menjadi teladan umatnya…??? Maukah anda menikahi PSK / Gigolo yg bergonta-ganti pasangan setiap saat???

Umat Islam juga menolak cerita nabi Luth (Lot) berzina dengan kedua putrid sampai melahirkan anak (Kejadian 19:33-34), nabi Nuh mabuk hingga telanjang (Kejadian 9:21), Daud berzina dengan Batsyeba istri Uria, panglima perang Daud (II Samuel 11:4), Sulaiman (Salomo) beristri 700 orang dan memiliki gundik sebanyak 300 orang, dan semua wanitanya itu membawa Sulaiman kesesatan (I Raja-raja 11:3). Masih banyak lagi ayat-ayat Bibel (Alkitab) yang mencemari nama baik para nabi dan Rasul Allah.
Apalagi kalau sudah melihat pertentangan ayat-ayat Injil sendiri begitu banyak, sehingga kita tidak bisa menerima sebagai kitab suci atau firman Tuhan. Anda bisa mengambil contoh, Matius 10:10, Yesus memperkenankan muridnya hanya membawa tongkat. Tetapi Markus 6:8, Yesus melarang muridnya meskipun hanya membawa tongkat.
“Hanya perkara tongkat saja dipermasalahkan. Itu kan soal kecil, berapa sih nilainya,” kata Kristen.
“Bukan masalah harga tongkatnya, tapi yang penting, mengapa sama-sama perintah Yesus itu saling bertentangan. Lalu perintah mana yang harus diikuti? Boleh membawa tongkat ataukah tidak?” jawab kami.
“Hal-hal yang tampaknya saling bertentangan itu, sebenarnya sama sekali tidak bertentangan. Seperti seorang fotografer mengambil obyek rumah dari muka. Hari berikutnya ia mengambil obyeknya dari samping. Setelah dicetak ternyata ada dua gambar yang saling berlainan. Yang satu tampak muka rumah dengan pintu dan jendelanya, yang tampak dinding atau mungkin hanya tampak jemuran kain,” tangkis sang Kristen.
“Memang gambar kedua foto itu berbeda, karena obyek pengambilannya berbeda, yaitu muka dan samping rumah. Tetapi Matius dan Markus memberikan gambaran cerita yang obyeknya tongkat dalam waktu dan tempat yang sama. Mengapa bisa saling bertentangan?” lanjut kami.
Ada juga orang Kristen yang memberikan perumpamaan seperti tiga orang buta memegang gajah. Yang memegang belalainya mengatakan, gajah itu seperti ular. Yang memegang telinga mengatakan, gajah itu seperti kipas. Yang satunya juga berbeda pendapatnya.
Perumpamaan ini pun tidak benar. Sebab obyek yang dipegang oleh ketiga orang buta itu berbeda, tentu saja hasilnya berbeda. Adapun tongkat, obyeknya hanya satu, mengapa ceritanya harus berbeda?

YESUS MEMILIKI BANYAK MUKJIZAT
PENDETA:
Umat Islam juga mempercayai bahwa Yesus itu memiliki mukjizat dan diberi kekuatan dengan Roh Kudus. Sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’an berikut ini:
“Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Kudus.” (QS. al-Baqarah: 253)
MUSLIM:
Memang benar, umat Islam wajib beriman bahwa Isa as. serta semua nabi dan rasul Allah, termasuk nabi Muhammad saw. diberi mukjizat oleh Allah. Sebab mukjizat itu perlu dimiliki oleh setiap nabi untuk menunjukkan kekuasaan Allah kepada orang-orang kafir yang menentangnya. Namun semua mukjizat itu atas izin Allah, bukan buatan nabi itu sendiri. Bahkan mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad saw. adalah paling unggul disbanding mukjizat para nabi sebelumnya. Tetapi kita tidak boleh melebihkan atau mengkultuskan nabi Muhammad saw. Mukjizat itu ada dua macam:
1.              Mukjizat Hissiyah
Mukjizat yang mudah ditangkap oleh indera manusia. Mukjizat semacam ini diberikan oleh Allah kepada semua nabiNya. Nabi Muhammad saw. juga  menerima mukjizat jenis ini. Seperti, tongkat Musa bisa berubah menjadi ular raksasa dan bisa membelah laut. Nabi Ibrahim tidak hangus ketika dibakar oleh kaumnya. Nabi Isa dapat memberi makan 5.000 orang yang kelaparan hanya dengan beberapa potong roti dan seekor ikan. Nabi Muhammad dapat memberi minum ratusan kaum Muslimin yang sedang kehausan, dengan memancarkan air dari tangannya. Mukjizat seperti ini mudah dilihat oleh mata kepala tanpa ilmu apa pun.
2.              Mukjizat Maknawiyah atau Aqliyah
Mukjizat ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang berilmu atau intelektual, yang ini hanya diberikan kepada nabi Muhammad saw. Yang mampu menilai keagungan mukjizat ini hanyalah orang-orang yang memiliki disiplin ilmu pengetahuan. Sedangkan orang awam agak sulit mengetahuinya.
Sebagai contoh, bila al-Qur’an dibacakan dengan suara merdu, orang awam hanya manggut-manggut saja. Namun ia tidak mampu memahami arti dan maknanya. Tetapi jika al-Qur’an itu dibacakan kepada orang intelek, meskipun dengan nada datar atau tanpa dilagukan, dia pasti mengaguminya.
Sebagai bukti, beberapa tahun silam diselenggarakan pameran Islam di London Inggris. Salah satu benda yang dipamerkan adalah sebuah kaligrafi al-Qur’an surat az-Zumar yang berbunyi:
Bersama terjemahannya dalam bahasa Inggris:
God created you in the womb of your mother
Creation after creation
In the three foold gloom
Arti bahasa Indonesianya:
Allah menciptakan kamu di dalam perut ibumu
Tahap kejadian demi tahap kejadian
Di dalam gelap yang tiga
Lalu masuklah seorang dokter ahli bedah kandungan bangsa Inggris, yang agamanya jelas bukan Islam. Setelah melihat benda-benda yang dipajang, akhirnya ia melihat kaligrafi tersebut. Ia tidak mengerti huruf kaligrafi itu, tetapi setelah membaca terjemahannya, dia merasa heran dan mengaguminya. Sebagai ahli kandungan, dia mengetahui bahwa bayi yang terdapat dalam rahim ibu dilindungi oleh tiga selaput halus tetapi kuat. Selaput itu adalah Amnion membrane, Decidua membrane dan Chorion membrane. Dokter itu terpesona karena mengetahui bahwa ayat yang dilihat itu diturunkan oleh Allah 1.400 tahun yang lalu, di saat bangsa Eropa dan Amerika  masih tenggelam dalam kebodohan. Sedangkan Muhammad yang buta huruf, berkat adanya wahyu itu, bisa menerangkan keadaan bayi dalam kandungan. Sudah jelas bagi kita, di balik kekuatan Muhammad sebagai manusia biasa, tentu ada kekuatan Ghaib, yaitu kekuatan dan kekuasaan Allah pencipta alam semesta. Mengenai kehebatan mukjizat nabi Muhammad saw. akan  kami uraikan pada pembahasan berikutnya.
Adapun yang dimaksud dengan kalimat “Kami perkuat dia (Isa) dengan Ruhul Kudus”  pada surat al-Baqarah: 253 ialah:
Menurut al-Qur’an, Roh Kudus itu adalah Malaikat JIbril. Sedangkan orang Kristen berpendapat Roh Kudus itu adalah Allah sendiri. Oleh karena itu Yesus disebut Tuhan atau Anak Tuhan. Sebab bayi yang terdapat pada kandungan Maryam bukan berasal dari manusia, melainkan berasal dari Roh Kudus. Sebagaimana yang termaktub dalam Matius 1:18 dan Lukas 1:36 yang berbunyi:
“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.”
Pengertian ayat al-Qur’an tersebut adalah, jika di suatu saat Yesus menghadapi kesulitan karena perbuatan orang-orang Yahudi, maka Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberikan kekuatan kepada nabi Isa as. (Yesus), sehingga dia terhindar dari kekalahan, bahkan selalu menang dalam berdialog dengan Yahudi. Kitab Lukas pun menyatakan demikian:
“Maka kelihatanlah kepadanya seorang malaikat dari langit menguatkan dia.”                                                                                                                               (Lukas 22:43)
Ayat Lukas ini menjelaskan, ketika Yesus mengetahui bahwa orang-orang Yahudi ingin membunuh dan menyalibnya, dia merasa ketakutan. Dalam keadaan seperti itulah Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberikan kekuatan.

Sekali lagi, apa yang kami tulis disini hanyalah sebagian kecil dari ebook yang kami ketik sendiri berjudul:

Kami tidak dapat cantumkan semua karena posting di situs ini hanya dibatasi sekitar 15.000 huruf saja. Dari itu kami anjurkan kepada saudara-saudariku semua diseluruh pelosok negeri untuk memiliki file aslinya DI SINI secara GRATIS, FREE, CUMA-CUMA.
Cukup 1x klik maka file akan langsung di download, tanpa menunggu, tanpa memasukkan kode verifikasi, kecepatan maksimum (tergantung kecepatan internet/modem anda), dan lain sebagainya yang kami buat demi kenyamanan ummat.
Mohon bantu usaha dakwah kami dengan klik share dibawah ini, mungkin sekali facebook (network milik yahudi) memblokirnya, namun hal ini dapat diatasi dengan menekan tombol x atau menghilangkan prewiewnya. Cara lain pun bisa dilakukan dengan menghapus tulisan http:// -nya sebelum dipaste kan ke status.
Semoga ini semua menjadi amal ilmu dengan pahala tak putus bagi kita semua dan bagi saudara saudari yang mengikutinya setelah kita tiada... aamiin
untuk bentuk file-nya download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar