JAWABAN UNTUK PENDETA EV. DR. SURADI
Oleh : Abdullah Wasi’an
YESUS LAHIR DARI ROH KUDUS
PENDETA:
Isa
dilahirkan bukan dari bapa insane, tetapi dari Roh Kudus. Sebagaimana
pernyataan al-Qur’an sendiri yang berbunyi sebagai berikut:
“Ingatlah
kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam), lalu
Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan
anaknya tanda (tanda kuasa Allah) bagi semesta
Alam.” (QS. Al-Anbiya : 91)
MUSLIM:
Pengertian
kata “Roh Allah” pada ayat ini, tidak sama maknanya dengan kalimat “Roh
Allah” yang termaktub di dalam Kitab Yohanes 4:24 yang berbunyi sebagai
berikut:
“Allah itu Roh adanya, maka orang yang menyembah Dia, wajiblah menyembah dengan roh dan kebenaran.”
Kata
“Roh Allah” pada ayat al-Qur’an itu disebut “Idofah lil milki” yang
mempunyai pengertian: “Roh milik Allah”, bukan roh jahat. Ayat ini
difirmankan oleh Allah untuk membantah tuduhan orang-orang Yahudi, bahwa
Maryam telah melakukan perzinaan sehingga melahirkan Isa atau Yesus.
Oleh karena itu, kelahiran Yesus sama sekali tidak mengandung unsur
ketuhanan, melainkan sebagai manusia biasa.
YESUS ITU ROH ALLAH DAN FIRMANNYA
PENDETA:
Menurut al-Qur’an, Yesus itu Roh Allah dan firmanNya. Sebagaimana yang disabdakan sendiri oleh nabi Muhammad yang berbunyi:
“Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya. (H.R. Anas bin Malik)
Tentang
roh Allah, sudah kami jawab sebagaimana tersebut di muka. Adapun Yesus
disebut sebagai firman Allah (kalimatullah), dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Menurut Kristen
Firman, kalam atau kalimat Allah. Pengertian seperti ini berdasarkan dari kitab Yohanes 1:1 dan 1:14 yang berbunyi:
“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
“Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Perlu
diperlihatkan. Ayat-ayat ini bukanlah sabda Yesus, melainkan tulisan
Yohanes sendiri. Penulis kitab ini, bukanlah Yohanes bin Zabdi murid
Yesus.
b. Menurut Islam
Pengertian kata “Kalimat” yang terdapat pada kitab suci al-Qur’an atau Hadis mempunyai beberapa arti, antara lain:
1. Ujian
Sebagaimana dapat kita temukan di dalam surat al-Baqarah: 124 sebagai berikut:
“Dan ketika Ibrahim diuji oleh TUhannya dengan beberapa ujian, maka dilaksanakannya dengan sempurna.”
2. Ketetapan
Anda bisa membacanya pada surat az-Zumar: 71 yang berbunyi:
“Tetapi berlakulah ketetapan siksa atas orang-orang kafir.”
3. Ucapan, Omongan atau Kalam
Pengertian seperti ini dapat dijumpai pada hadis yang berbunyi sebagai berikut:
“Jihad yang paling utama ialah ucapan yang benar di hadapan penguasa yang zalim.”
Kata “Kalimat” dengan arti “Ucapan, Omongan atau Kalam” ada dua macam pengertian, yaitu:
Ucapan yang dimiliki oleh manusia disebut “Kalimat Hawadis”, artinya “Ucapan makhluk” yang bersifat fana atau rusak.
Ucapan yang berasal dari Allah disebut firman atau kalam yang bersifat Qodim, kekal selamanya dan tidak akan rusak.
Dengan
demikian, pengertian kalimat “Kalimatuhu” yang terdapat dalam hadis
riwayat Anas bin Malik tersebut, ialah dengan arti “Kalimat Hawadis”,
bukan kalam qodim Allah. Oleh karena itu, Yesus sama sekali tidak
memiliki unsur ketuhanan, melainkan hanya mempunyai unsur manusia biasa.
YESUS ADALAH UTUSAN ALLAH
PENDETA:
Di
dalam agama Islam, Yesus adalah Utusan Allah dan FirmanNya, sebagaimana
telah termaktub didalam al-Qur’an surat an-Nisa: 171 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Isa al-Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya.”
MUSLIM:
Seluruh
umat Islam mengakui dan memuliakan Yesus sebagai Utusan Allah, seperti
memuliakan rasul-rasul Allah yang lain. Adapun Yesus atau Isa pada ayat
al-Qur’an di atas disebut “Kalimatuhu”,
disamping sudah kami beri jawaban, dapatlah ditambah, bahwa kata
(meniupkannya ke dalam rahim Maryam) susunan kalimatnya berbentuk kata
kerja transitif (fi’il muta’addi), yakni kata kerja yang membutuhkan obyek penderita. Pada ayat ini, subyeknya adalah Allah. Kata kerjanya ialah alqo (melemparkan). Obyek penderitanya ialah “ha” (kalimat). Jadi sudah jelas, yang masuk ke dalam tubuh Maryam itu adalah “kalimat Hawadis” dan bukan “Kalam Qodim”.
Sebab, mustahil Allah memasuki tubuh Maryam. Seandainya peristiwa
mustahil ini bisa terjadi, maka susunan kalimatnya memakai kata kerja
intransitif (fi’il lazim) sebagai berikut:
“Dan firmanNya memasuki tubuh Maryam”.
Maka
sudah jelas bahwa al –Qur’an surat an-Nisa: 171 sama sekali tidak
mengandung pengertian bahwa Yesus itu adalah Tuhan. Dia manusia biasa
yang menjadi hamba, nabi dan utusan Allah seperti para nabi lainnya.
Oleh karena itu sangat keliru dan tidak beralasan, jika orang Kristen
menganggap al-Qur’an surat an-Nisa tersebut mendukung doktrin Kristiani
yang menyatakan bahwa Yesus itu Tuhan, berdasarkan Yohanes 1:1 dan 1:14.
Namun tokoh Kristen Indonesia yang bernama Hamran Ambrie (meninggal tahun 1988) mengatakan:
“Yang masuk ke dalam tubuh Maryam itu adalah kalimat hawadis dan sekaligus Kalam Qodim.”
Pernyataan
sperti ini merupakan jawaban debat kusir yang tidak usah dilayani.
Sebab argumentasi ini tidak berdasarkan pada kitab suci Kristen sendiri,
dan tidak bisa diterima oleh akal sehat.
YESUS ITU PEMBIMBING KEBENARAN
PENDETA:
Di
dalam al-Qur’an surat pertama, al-Fatiah : 5-6, dijelaskan bahwa Yesus
itu jalan yang lurus supaya diikuti. Bunyi ayatnya sebagai berikut:
“Engkau yang kami sembah, dan kepada Engkau kami meminta tolong. Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Yesus sebagai jalan kebenaran juga didukung oleh al-Qur’an surat az-Zukhruf: 14 seperti di bawah ini:
“Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat dan ikutilah
Aku. Inilah jalan yang lurus.
Sekarang saya tunjukkan Bibel (Alkitab) sebagai kitab suci Kristen mengatakan:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6)
MUSLIM:
Ini
namanya penipuan! Dari mana Dr. Suradi menemukan pengertian “Yesus itu
jalan lurus” di dalam Surat al-Fatihah itu? Kami yakin anda sudah tahu
bahwa Islam menolak ketuhanan Yesus. Sebab Yesus bukanlah Allah yang
menciptakan alam semesta ini. Arti dari surat al-Fatihah ayat 5-6 itu
adalah:
“Hanya kepadaMu (ya Allah) kami menyembah dan hanya kepadaMu (ya Allah) kami memohon pertolongan.”
Sedangkan
maksud dari surat az-Zukhruf: 41, kedatangan Yesus (Isa) putra Maryam
nanti, merupakan tanda bahwa hari kiamat sudah dekat. Oleh karena itu
manusia tidak boleh meragukan datangnya hari iamat, dan harus mengikuti
nabi Isa untuk menempuh jalan yang lurus.
Jalan
lurus yang ditunjukkan oleh nabi Isa (Yesus) adalah jalan “Tauhid”,
yakni jalan kesaksian (sajadah) “Tidak ada Tuhan selain Allah”.
Sebagaimana yang juga ditulis dalam kitab Matius 4:10 bahwa Yesus pernah
bersabda:
“Enyalah
Engkau dari sini, hai Iblis, karena telah tersurat: “Hendaklah engkau
menyembah Allah Tuhanmu dan beribadat kepadaNya saja.”
Alkitab
sendiri yang telah menjelaskan bahwa Yesus itu bukanlah Allah.
Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh kitab suci Kristen sendiri di bawah
ini:
“Sebab
itu hendaklah diketahui oleh segala isi rumah Israil bahwa Allah
menjadikan Yesus itu Tuhan dan Kristus yang kamu salibkan itu.”
(Kisah Rasul 2:36)
Setelah mengetahui makna yang terkandung dalam ayat Alkitab ini, timbullah pertanyaan, “Benarkah
Allah menjadikan Yesus sebagai Tuhan? Siapakah yang menjadikan Yesus
sebagai Tuhan. Allah, ataukah Paulus dan Petrus si penulis ayat itu?”
Ayat yang dikarang oleh Petrus itu sangat bertentangan dengan ayat kitab keluaran 20:3 yang berbunyi:
“Jangan padamu ada ilah lain di hadapan hadiratKu”
Pantas HAR Gibb dalam bukunya “Mohammedanism” halaman 47 mengatakan:
“Thus
Islam appeared not as a new religion, but as a revival of pure
Abrahamic monotheism, purified at once of accreations of Judaism and
Christianity, and superseding them as the final revelation.”
“Islam
muncul bukan sebagai agama baru, melainkan sebagai penjelmaan kembali
dari agama Tauhid Ibrahim yang murni, yang dibersihkan dari
tambahan-tambahan agama Yahudi dan Kristen, dan sekaligus (al-Qur’an)
sebagai pengganti kitab-kitab terdahulu sebagai wahyu yang terakhir.”
Lalu bagaimana tanggapan seorang Muslim mengenai ayat pada Kitab Yohanes 14:6 yang berbunyi:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Memang
di waktu itu, Yesus adalah orang yang paling benar. Sebab beliau adalah
hamba dan utusan Allah yang mendapat tugas membimbing umatnya untuk
mengikuti jalan yang telah digariskan oleh Allah. Golongan Yahudi dari
sekte Saduki dan Farisi kehidupannya selalu menyimpang dari jalan
kebenaran. Namun, usai Nabi Muhammad SAW datang ke dunia sebagai utusan
Allah yang terakhir, Yesus menyerahkan tugas kenabian dan kerasulannya
kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana dinibuatkan dalam kitab Yohanes
16:13-15 sebagai berikut:
“Akan
tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan membawa
kamu kepada segala kebenaran; karena Ia tiada berkata-kata menurut
kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan
dikatakannya dan dikabarkan kepadamu segala perkara yang akan datang.
Maka Ia akan memuliakan Aku, karena Ia akan mengambil daripada hak Aku,
lalu mengabarkan kepadamu. Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga hakKu,
oleh sebab itu, Aku berkata, bahwa diambilnya daripada hak Aku, lalu
dikabarkannya kepadamu.”
Ayat ini memberikan banyak pengertian, antara lain:
1. Roh Kebenaran
Yang
dimaksud dengan “Roh Kebenaran” pada ayat ini adalah Muhammad SAW. Di
dalam Yohanes 16:7 disebut “Penolong” atau “Penghibur”.
Orang
Kristen menolak dikatakan “Roh Kebenaran” itu ialah Nabi Muhammad.
Menurut mereka, Roh Kebenaran itu artinya Roh Kudus atau Roh Suci.
Pendapat Kristen ini jelas tidak benar. Sebab Roh Kudus sudah datang
ketika Yesus sedang dibaptis. Silahkan anda membaca kitab Yohanes 1:32
sebagai berikut:
“Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal di atasNya.”
2. Nabi itu tidak akan berkata menurut kehendaknya sendiri
Ayat
Yohanes tersebut menjelaskan bahwa Roh Kebenaran itu, Nabi Muhammad
SAW, tidak akan mengatakan sesuatu menurut kehendaknya sendiri,
melainkan menurut wahyu yang didengarnya. Al-Qur’an juga telah
menegaskan:
“Ia (Muhammad) tidak mengatakan menurut kehendaknya melainkan apa yang diwahyukan kepadanya oleh Allah.” (An-Najm: 3-4)
Lebih
jelas lagi, bahwa Roh Kebenaran itu adalah Nabi Muhammad SAW, apabila
anda membaca Yohanes 16:13 Alkitab berbahasa INggris seperti di bawah
ini:
“When
the Spirit of Truth comes, he will guide you into all the truth; for he
will not speak on his own authority, but whatever he hears he will
speak, and he will declare to you the things that are to come.”
Kata
ganti The Spirit of Truth atau Roh Kebenaran pada ayat ini adalah “He”,
berarti menunjukkan manusia. Sedangkan kata ganti Roh Kudus yang
termaktub dalam Yohanes 1:32 adalah “it” seperti di bawah ini:
“And John bore witness: “I saw the Spirit descend as a dove from heaven, and it remained on him.”
Dari ayat ini dapat diambil pengertian, kata ganti Roh Kudus atau The Spirit adalah “It”, bukan “He”.
3. Nabi itu memuliakan Yesus
Yohanes
16:14 menerangkan bahwa Roh Kebenaran itu akan memuliakan Yesus. Sangat
mustahil bila Roh Kebenaran itu adalah Roh Kudus. Karena, menurut agama
Kristen sendiri, Roh Kudus itu adalah Yesus. Lalu bagaimana Yesus
memuliakan Yesus? Inilah kejanggaan yang tidak bisa diterima akal!
Arti
Roh Kebenaran pada ayat Yohanes itu adalah Nabi Muhammad SAW. Sebab
beliau memuliakan semua para nabi atau rasul Allah. Dia bersabda,
apabila nama seorang Nabi atau Rasul tersebut, hendaklah umat Islam
menyambutnya dengan doa “Alaihis salam”,
Jelaslah
bagi kita bahwa Roh Kebenaran itu adalah Muhammad SAW. yang menggenapi
beberapa nubuat dalam KItab Perjanjian Lama yaitu Ulangan 18:18, 33:2,
34:10, Yesaya 42:1-4, Habakuk 3:3, Hagai 2:7-8 dan lain-lain. Dalam
Perjanjian Baru, nubuat itu terdapat dalam kitab Yohanes 1:19-22,
16:7-12, 16:13-15, dan Wahyu 19: 9-15. Yohanes 16:15 merupakan pendukung
dan penguat pendapat kami mengenai penafsiran Yohanes 16:14.
YESUS MEMBAWA TERANG
PENDETA:
Yesus itu pembawa terang supaya ditaati seperti yang diajarkan oleh al-Qur’an:
“Dan
tatkala Isa datang membawa terang, ia berkata: Sesungguhnya aku datang
membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian apa yang kamu
perselisihkan tentangnya, maka bertaqwalah kepada Allah & taatlah
kepadaku.”
MUSLIM:
Memang
benar, Yesus datang ke dunia membawa terang untuk diikuti. Terang yang
dibawa oleh Yesus itu adalah Kitab Injil yang asli dari Allah bukan
empat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) yang terdapat dalam
kitab Perjanjian Baru dengan tambahan catatan Kisah rasul, Surat Kiriman
Paulus sebanyak 14 buah, Yudas 1 buah, Yakub 1 buah, Petrus 2 buah,
Yohanes 3 buah, dan Wahyu kepada Yohanes.
Berdasarkan
kitab Ulangan 32:2, turunnya Injil kepada Yesus itu di pegunungan Seir.
Injil berisi petunjuk atau terang untuk bangsa Israel, sebagaimana yang
tertulis dalam Matius 1:20, 10:5-6, dan 15:24.
Karena
isi Injil itu merupakan kritik terhadap tingkah laku bangsa Yahudi,
mengakibatkan mereka membenci Yesus. Setiap Yesus mengajarkan Injil
kepada kedua belas muridnya, dia selalu diincar pembunuhan. Sehingga dia
tidak memiliki kesempatan untuk menulis firman Allah yang diwahyukan
kepadanya. Menurut keyakinan Kristen, Yesus mulai mengajar ketika
berusia 30 tahun (Lukas 3:23). Setelah mengajar selama 3 tahun atau
setelah berumur 33 tahun, Yesus ditangkap dan meninggal di kayu salib.
Selang
60 tahun sampai 70 tahun setelah kematian Yesus para muridnya berusaha
menulis catatan tentang Yesus, baik mengenai sabdanya, perbuatannya dan
lain sebagainya. Bahkan orang-orang yang bukan murid Yesus seperti
penulis Matius, Markus, Lukas dan Yohanes juga ikut menulisnya. Lalu
dari mana mereka mendapatkan informasi tentang kehidupan Yesus? Apalagi
mereka menuliskan setelah Yesus tiada dalam waktu yang cukup lama.
Dapatkah dipercaya kebenarannya sabda Yesus yang ditulis oleh mereka?
Sulit untuk dipertanggung jawabkan keabsahannya.
Ambil
saja sebuah bukti yang terdapat dalam Yohanes 1:14 yang menerangkan,
Kalam (Allah) itu menjelma menjadi manusia (Yesus) yang kemuliannya
disaksikan oleh manusia. Agar lebih jelas, mari kita membaca ayatnya di
bawah ini:
“Firman
itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Benarkah
ini sabda Yesus? Bukankah ayat ini hanyalah ucapan Yohanes sendiri?
Apalagi Yohanes penulis Injil ini, bukanlah Yohanes bin Zahdi murid
Yesus. Disamping itu, jika kita sepakat bahwa Allah telah menjelma
menjadi manusia. Jika A menjelma menjadi Y, maka A tidak ada lagi karena
sudah berubah menjadi Y. tetapi menurut Kristen, Yesus adalah jelmaan
Tuhan, namun di langit masih ada Tuhan yang berfirman:
“Inilah anakKu yang tunggal, kepadanya Aku berkenan.” (Matius 3: 16-17)
Bagaimana
anda bisa menerima rumus ketuhanan seperti ini? Kecuali anda sudah
terangsang oleh bumbu masak doktrin ketuhanan yang diracik oleh filosof
Jerman yang bernama Imanuel Kant dengan kata-katanya:
“Ich muss das wissen aufheben um zum Glauben Platz zu bekommen.”
“Aku Harus meninggalkan rasioku, bila ingin memberikan tempat kepada masalah kepercayaan.”
Mereka
tidak sadar, dengan menganut pendapat Imanuel Kant ini, berarti mereka
menentang ucapan Paulus daam I telasonika 5:21 yang berbunyi:
“Hendaklah segala perkara kamu uji dan yang baik kamu pegang.”
Mereka
menulis Injil setelah 60 tahun Yesus tidak ada lagi di dunia, ditambah
lagi dengan Kisah Rasul yang merupakan sebuah karangan yang ditulis oleh
Paulus. Yang lebih lucu lagi, Surat kiriman Paulus dianggap suci.
Padahal semua ajaran Paulus yang terdapat dalam surat itu, bertolak
belakang dengan sabda atau ajaran Yesus.
Sebagai
contoh, Paulus mengajarkan Dosa Waris (Dosa Turunan) yang tercantum
dalam Roma 5:12, bertentangan dengan ajaran Yesus yang tidak mengenal
dosa waris. Coba terangkan mana sabda Yesus yang menunjukkan bahwa anak
yang baru dilahirkan itu mempunyai dosa. Tidak ada satu pun sabda yesus
yang mengatakannya. Kemudian mengenai penebusan dosa oleh Yesus, juga
merupakan ajaran Paulus yang tercantum dalam Galatia 3:13 yang berbunyi:
“Maka
Kristus sudah menebus kita daripada kutu Torat itu dengan menjadi suatu
kutuk karena kita, karena ada tersurat: “Bahwa terkutuklah tiap-tiap
orang yang tergantung pada kayu.”
Selain
Galatia 3:13, ajaran-ajaran yang termaktub dalam I Korintus 1:30, II
Korintus 5:21 dan lain-lain, semuanya hanyalah ucapan Paulus, dan tidak
satu pun merupakan sabda Yesus. Karena Yesus sendiri tidak rela dan
tidak suka disalib, sebagaimana yang diterangkan dalam Lukas 22:42
sebagai berikut:
“Ya Bapa, jikalau Engkau mau ambillah cawan ini daripadaKu; tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”
Bahkan di dalam Matius 26:38 Yesus berkata: “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya.”
Kemudian Yesus berdoa kepada Allah seperti yang dikisahkan oleh Lukas
di atas. Yesus menyesali Yudas Iskariot sang pengkhianat itu lahir ke
dunia. Dia berkata: “Alangkah baiknya bagi orang itu (Yudas), jika ia tidak dilahirkan.” (Matius 26:24)
Doktrin
Trinitas juga bukan ajaran Yesus, melainkan pendapat Yohanes sendiri
yang tertulis dalam Surat Kirimannya yang pertama 5:7-8 yang berbunyi:
Sebab
ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam Sorga: Bapa, Firman dan Roh
Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di
bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Karena
ayat ini bukan sabda yesus, apalagi tokoh-tokoh Kristen sudah
menyatakan bahwa ayat yang dikurung itu “(di dalam sorga…di bumi)”
adalah palsu atau tambahan yang sengaja disisipkan oleh para
penterjemahnya, maka ayat ini tidak bisa diterima keabsahannya sebagai
dasar doktrin Trinitas.
Biasanya
orang Kristen akan berkata, Yohanes itu saudara sepupu Yesus, sekaligus
menjadi murid Yesus yang kemasukan Roh Kudus, sehingga Yohanes menjadi
manusia yang kudus (suci) pula. Disamping itu, ayat lain telah
mengkisahkan sabda Yesus tentang Trinitas yang bisa dijumpai pada Matius
28:19 yang berbunyi:
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus.”
Ayat
ini diucapkan setelah Yesus wafat. Menurut Matius 28:1-19 dijelaskan,
Yesus wafat pada hari Minggu. Setelah di kubur, mayat Yesus hilang. Umat
Kristen berkeyakinan, yesus hidup kembali dan datang lagi ke dunia
menemui murid-muridnya.
Bagi
orang Islam, ayat tersebut tidak dapat kita nilai sebagai sabda Yesus
(sebagai manusia 100% penuh). Mungkin saja itu adalah perkataan Iblis.
Sebab menurut II Korintus 11:14, Iblis dapat menyerupai malaikat suci.
Kita dapat membuktikan bahwa suara itu bukanlah sabda Yesus, karena
perkataan yang termaktub dalam ayat itu bertentangan dengan sabda Yesus
sendiri yang tertulis dalam Matius 15:24, bahwa Yesus hanya diutus untuk
domba-domba Israel yang sesat. Sedangkan Matius 28:19 memerintahkan
untuk mengajak semua bangsa menjadi murid Yesus.
Orang
Kristen bisa saja menjawab, memang pada waktu Yesus masih hidup sebagai
manusia, tugas Yesus hanya untuk bangsa Israel. Tetapi setelah Yesus
wafat kemudian hidup lagi, membawa tugas membimbing semua bangsa seluruh
dunia.
Bagi
umat Islam, pendapat Kristen ini sangat bertentangan dengan larangan
Yesus terhadap murid-muridnya dengan peringatan keras sebagai berikut:
“Janganlah
kamu pergi ke negeri orang kafir dan jangan masuk ke negeri orang
Samaria, melainkan pergilah kamu kepada segala domba bangsa Israel yang
sesat itu.”
Selain
itu, Penulis kitab Matius ini bukan Matius Murid Yesus, melainkan orang
yang tidak dikenal berkebangsaan Yahudi. Namun K. Riedel, pendeta
bangsa Belanda dalam bukunya Tafsiran Injil Matius pada halaman 14
mengatakan:
“Menurut
pendapat kita, pengarang Injil Matius bukannya seorang dari 12 rasul,
melainkan seorang Kristen yang berbangsa Yahudi yang tidak dikenal. Akan
tetapi kita dapat mengatakan, bahwa pengarang Injil Matius itu seorang
yang mempunyai karunia Roh Kudus. Hanya oleh karena karunia Roh itu ia
dapat melaksanakan karangan yang demikian penting untuk segenap Gereka
Kristus.
Pernah
ketika berdialog dengan seorang pendeta, kami mengatakan, orang Islam
tidak mau menerima keempat kitab Injil itu sebagai Kitab suci. Sebab
keempat penulis kitab Injil itu bukanlah murid Yesus.
Secara spontan, pendeta itu berkata dengan nada tinggi,
“Mengapa anda menolak Matius 28:19. Tetapi menerima Matius 4:10, bahkan
anda gigih mempertahankannya. Ini rasanya tidak fair, tidak konsisten?”
“Nabi
kami Muhammad saw. telah memberikan patokan. Alkitab (Bibel) telah
banyak dicemari oleh tangan-tangan manusia, sehingga tidak bisa
dikatakan suci lagi. Terimalah ayat Alkitab yang sesuai dengan
al-Qur’an, dan tolaklah ayat Alkitab yang bertentangan dengan
al-Qur’an,” jawab kami.
Sebagai
contoh, kita bisa menerima Matus 4:2 yang menceritakan Yesus berpuasa
selama 40 hari 40 malam, karena sesuai dengan surat al-Baqarah: 183, dan
seterusnya. Tetapi kita menolak sebagian besar dari Surat Kiriman
Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, Yakub dan Wahyu kepada Yohanes. Karena
isinya bertentangan dengan al-Qur’an. Demikian juga bago kitab yang
terdapat dalam Perjanjian Lama. Kita menerima Ulangan 18:18 karena
sesuai dengan surat al-A’raf: 157, yang menjelaskan bahwa datangnya
Muhammad saw. sudah dinubuatkan di dalam kitab Taurat dan Injil. Tetapi
kita menolak kitab Yehezkiel 4: 12-15, karena isinya tidak bisa diterima
oleh akal sehat. Ayat itu berbunyi:
“Makanlah
roti itu seperti roti jelai yang bundar dan engkau harus membakarnya di
atas kotoran manusia yang sudah kering di hadapan mereka.” Selanjutnya
Tuhan berfirman: “Aku akan membuang orang Israel ke tengah-tengah
bangsa-bangsa dan demikianlah mereka akan memakan rotinya najis di
sana.” Maka aku jawab: “Aduh, TUhan Allah, sesungguhnya aku tak pernah
dinajiskan dan dari masa mudaku sampai sekarang tak pernah kumakan
bangkai atau sisa mangsa binatang buas; lagipula tak pernah masuk ke
mulutku ini daging yang sudah basi.” Lalu firmanNya kepadaku: “Lihat
kalau begitu Aku mengizinkan engkau memakai kotoran lembu ganti kotoran
manusia dan bakarlah rotimu di atasnya.”
Benarkah
Allah Yang Maha Suci begitu rendah kata-katanya sampai menyebut tahi
manusia dan tahi lembu. Subhanallah! Begitu pula kita menolak Hosea 1:2,
karena isinya sangat tidak pantas dianggap sebagai kitab suci.
Dengankan bunyinya sebagai berikut:
“Ketika
Tuhan mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada
Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah
anak-anak sundal karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi
Tuhan.”
Lucu
ya…! Tuhan menyuruh nabi Hosea untuk mengawini PSK. Mana bisa menjadi
teladan umatnya…??? Maukah anda menikahi PSK / Gigolo yg bergonta-ganti
pasangan setiap saat???
Umat
Islam juga menolak cerita nabi Luth (Lot) berzina dengan kedua putrid
sampai melahirkan anak (Kejadian 19:33-34), nabi Nuh mabuk hingga
telanjang (Kejadian 9:21), Daud berzina dengan Batsyeba istri Uria,
panglima perang Daud (II Samuel 11:4), Sulaiman (Salomo) beristri 700
orang dan memiliki gundik sebanyak 300 orang, dan semua wanitanya itu
membawa Sulaiman kesesatan (I Raja-raja 11:3). Masih banyak lagi
ayat-ayat Bibel (Alkitab) yang mencemari nama baik para nabi dan Rasul
Allah.
Apalagi
kalau sudah melihat pertentangan ayat-ayat Injil sendiri begitu banyak,
sehingga kita tidak bisa menerima sebagai kitab suci atau firman Tuhan.
Anda bisa mengambil contoh, Matius 10:10, Yesus memperkenankan muridnya
hanya membawa tongkat. Tetapi Markus 6:8, Yesus melarang muridnya
meskipun hanya membawa tongkat.
“Hanya perkara tongkat saja dipermasalahkan. Itu kan soal kecil, berapa sih nilainya,” kata Kristen.
“Bukan
masalah harga tongkatnya, tapi yang penting, mengapa sama-sama perintah
Yesus itu saling bertentangan. Lalu perintah mana yang harus diikuti?
Boleh membawa tongkat ataukah tidak?” jawab kami.
“Hal-hal
yang tampaknya saling bertentangan itu, sebenarnya sama sekali tidak
bertentangan. Seperti seorang fotografer mengambil obyek rumah dari
muka. Hari berikutnya ia mengambil obyeknya dari samping. Setelah
dicetak ternyata ada dua gambar yang saling berlainan. Yang satu tampak
muka rumah dengan pintu dan jendelanya, yang tampak dinding atau mungkin
hanya tampak jemuran kain,” tangkis sang Kristen.
“Memang
gambar kedua foto itu berbeda, karena obyek pengambilannya berbeda,
yaitu muka dan samping rumah. Tetapi Matius dan Markus memberikan
gambaran cerita yang obyeknya tongkat dalam waktu dan tempat yang sama.
Mengapa bisa saling bertentangan?” lanjut kami.
Ada
juga orang Kristen yang memberikan perumpamaan seperti tiga orang buta
memegang gajah. Yang memegang belalainya mengatakan, gajah itu seperti
ular. Yang memegang telinga mengatakan, gajah itu seperti kipas. Yang
satunya juga berbeda pendapatnya.
Perumpamaan
ini pun tidak benar. Sebab obyek yang dipegang oleh ketiga orang buta
itu berbeda, tentu saja hasilnya berbeda. Adapun tongkat, obyeknya hanya
satu, mengapa ceritanya harus berbeda?
YESUS MEMILIKI BANYAK MUKJIZAT
PENDETA:
Umat
Islam juga mempercayai bahwa Yesus itu memiliki mukjizat dan diberi
kekuatan dengan Roh Kudus. Sebagaimana yang dijelaskan oleh al-Qur’an
berikut ini:
“Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Kudus.” (QS. al-Baqarah: 253)
MUSLIM:
Memang
benar, umat Islam wajib beriman bahwa Isa as. serta semua nabi dan
rasul Allah, termasuk nabi Muhammad saw. diberi mukjizat oleh Allah.
Sebab mukjizat itu perlu dimiliki oleh setiap nabi untuk menunjukkan
kekuasaan Allah kepada orang-orang kafir yang menentangnya. Namun semua
mukjizat itu atas izin Allah, bukan buatan nabi itu sendiri. Bahkan
mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad saw. adalah paling unggul
disbanding mukjizat para nabi sebelumnya. Tetapi kita tidak boleh
melebihkan atau mengkultuskan nabi Muhammad saw. Mukjizat itu ada dua
macam:
1. Mukjizat Hissiyah
Mukjizat
yang mudah ditangkap oleh indera manusia. Mukjizat semacam ini
diberikan oleh Allah kepada semua nabiNya. Nabi Muhammad saw. juga
menerima mukjizat jenis ini. Seperti, tongkat Musa bisa berubah menjadi
ular raksasa dan bisa membelah laut. Nabi Ibrahim tidak hangus ketika
dibakar oleh kaumnya. Nabi Isa dapat memberi makan 5.000 orang yang
kelaparan hanya dengan beberapa potong roti dan seekor ikan. Nabi
Muhammad dapat memberi minum ratusan kaum Muslimin yang sedang kehausan,
dengan memancarkan air dari tangannya. Mukjizat seperti ini mudah
dilihat oleh mata kepala tanpa ilmu apa pun.
2. Mukjizat Maknawiyah atau Aqliyah
Mukjizat
ini hanya bisa diketahui oleh orang-orang yang berilmu atau
intelektual, yang ini hanya diberikan kepada nabi Muhammad saw. Yang
mampu menilai keagungan mukjizat ini hanyalah orang-orang yang memiliki
disiplin ilmu pengetahuan. Sedangkan orang awam agak sulit
mengetahuinya.
Sebagai
contoh, bila al-Qur’an dibacakan dengan suara merdu, orang awam hanya
manggut-manggut saja. Namun ia tidak mampu memahami arti dan maknanya.
Tetapi jika al-Qur’an itu dibacakan kepada orang intelek, meskipun
dengan nada datar atau tanpa dilagukan, dia pasti mengaguminya.
Sebagai
bukti, beberapa tahun silam diselenggarakan pameran Islam di London
Inggris. Salah satu benda yang dipamerkan adalah sebuah kaligrafi
al-Qur’an surat az-Zumar yang berbunyi:
Bersama terjemahannya dalam bahasa Inggris:
God created you in the womb of your mother
Creation after creation
In the three foold gloom
Arti bahasa Indonesianya:
Allah menciptakan kamu di dalam perut ibumu
Tahap kejadian demi tahap kejadian
Di dalam gelap yang tiga
Lalu
masuklah seorang dokter ahli bedah kandungan bangsa Inggris, yang
agamanya jelas bukan Islam. Setelah melihat benda-benda yang dipajang,
akhirnya ia melihat kaligrafi tersebut. Ia tidak mengerti huruf
kaligrafi itu, tetapi setelah membaca terjemahannya, dia merasa heran
dan mengaguminya. Sebagai ahli kandungan, dia mengetahui bahwa bayi yang
terdapat dalam rahim ibu dilindungi oleh tiga selaput halus tetapi
kuat. Selaput itu adalah Amnion membrane, Decidua membrane dan Chorion
membrane. Dokter itu terpesona karena mengetahui bahwa ayat yang dilihat
itu diturunkan oleh Allah 1.400 tahun yang lalu, di saat bangsa Eropa
dan Amerika masih tenggelam dalam kebodohan. Sedangkan Muhammad yang
buta huruf, berkat adanya wahyu itu, bisa menerangkan keadaan bayi dalam
kandungan. Sudah jelas bagi kita, di balik kekuatan Muhammad sebagai
manusia biasa, tentu ada kekuatan Ghaib, yaitu kekuatan dan kekuasaan
Allah pencipta alam semesta. Mengenai kehebatan mukjizat nabi Muhammad
saw. akan kami uraikan pada pembahasan berikutnya.
Adapun yang dimaksud dengan kalimat “Kami perkuat dia (Isa) dengan Ruhul Kudus” pada surat al-Baqarah: 253 ialah:
Menurut
al-Qur’an, Roh Kudus itu adalah Malaikat JIbril. Sedangkan orang
Kristen berpendapat Roh Kudus itu adalah Allah sendiri. Oleh karena itu
Yesus disebut Tuhan atau Anak Tuhan. Sebab bayi yang terdapat pada
kandungan Maryam bukan berasal dari manusia, melainkan berasal dari Roh
Kudus. Sebagaimana yang termaktub dalam Matius 1:18 dan Lukas 1:36 yang
berbunyi:
“Kelahiran
Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami istri.”
Pengertian
ayat al-Qur’an tersebut adalah, jika di suatu saat Yesus menghadapi
kesulitan karena perbuatan orang-orang Yahudi, maka Allah mengutus
malaikat Jibril untuk memberikan kekuatan kepada nabi Isa as. (Yesus),
sehingga dia terhindar dari kekalahan, bahkan selalu menang dalam
berdialog dengan Yahudi. Kitab Lukas pun menyatakan demikian:
“Maka
kelihatanlah kepadanya seorang malaikat dari langit menguatkan
dia.”
(Lukas 22:43)
Ayat
Lukas ini menjelaskan, ketika Yesus mengetahui bahwa orang-orang Yahudi
ingin membunuh dan menyalibnya, dia merasa ketakutan. Dalam keadaan
seperti itulah Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberikan kekuatan.
Sekali lagi, apa yang kami tulis disini hanyalah sebagian kecil dari ebook yang kami ketik sendiri berjudul:
Kami
tidak dapat cantumkan semua karena posting di situs ini hanya
dibatasi sekitar 15.000 huruf saja. Dari itu kami anjurkan kepada
saudara-saudariku semua diseluruh pelosok negeri untuk memiliki file
aslinya DI SINI secara GRATIS, FREE, CUMA-CUMA.
Cukup
1x klik maka file akan langsung di download, tanpa menunggu, tanpa
memasukkan kode verifikasi, kecepatan maksimum (tergantung kecepatan
internet/modem anda), dan lain sebagainya yang kami buat demi
kenyamanan ummat.
Mohon
bantu usaha dakwah kami dengan klik share dibawah ini, mungkin
sekali facebook (network milik yahudi) memblokirnya, namun hal ini
dapat diatasi dengan menekan tombol x atau menghilangkan prewiewnya.
Cara lain pun bisa dilakukan dengan menghapus tulisan http:// -nya
sebelum dipaste kan ke status.
Semoga
ini semua menjadi amal ilmu dengan pahala tak putus bagi kita semua
dan bagi saudara saudari yang mengikutinya setelah kita tiada...
aamiin
untuk bentuk file-nya download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar