Senin, 18 Juni 2012

Kisah dari Neraka

Allah Swt berfirman dalam Al‑Qur'an: Dan sesungguhnya Jahannam itu tempat yang 
dijanjikan bagi mereka sekalian. Ia mempunyai tujuh pintu; tiap‑tiap pintu 
(telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka (pengikut‑pengikut 
iblis). (QS. Al‑Hur, 15: 43:44)

 

Tentang pintu‑pintu neraka, Rasulullah Saw pernah bertanya kepada Jibril as: 
'Apakah keadaan pintu‑pintu neraka itu seperti pintu rumahku?' Jawab Jibril: 
'Tidak, tetapi pintu neraka terbuka di bawah yang lain.'

 

Dalam sebuah riwayat, Wahab bin Munabbih berkata, Jarak satu pintu ke pintu 
lainnya bisa ditempuh dengan perjalanan tujuh puluh tahun. Setiap pintunya 
sangat panas dari yang lain dengan perbandingan tujuh puluh kali. 

 

(MUKHTASHAR TADZKIRATUL QURTHUBY) 

(Dari Calon‑Calon ahli Surga dan Ahli Neraka ‑ M. Alli Chasan Umar)

 

Rasulullah Saw, dalam riwayat lain, pernah berdialog dengan Malaikat Jibril as, 

 

Rasulullah: Siapakah orang‑orang yang menempati pintu‑pintu neraka itu?

 

Jibril: Pintu pertama (paling bawah) namanya Hawiyah, ditempati orang‑orang 
munafik dan kafir. Pintu kedua namanya Jahim, ditempati orang‑orang musyrik. 
Pintu ketiga namanya Saqar, ditempati orang‑orang Shabiin (orang‑orang yang 
menukar agama, para penyembah bintang, yang mengaku beragama Nabi Nuh). Pintu 
keempat namanya Ladhaa, ditempati Iblis dan para pengikutnya serta orang‑orang 
Majusi (penyembah api). Pintu kelima namanya Huthamah, ditempati orang‑orang 
Yahudi. Pintu keenam namanya Sa'ir, ditempati orang‑orang Nasrani. Pintu 
ketujuh ditempati orang‑orang yang berbuat dosa besar dari golongan umatmu yang 
sampai mati mereka belum bertobat.

 

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Jibril tidak menerangkan penghuni pintu 
ketujuh sehingga Rasulullah Saw bertanya: 'Wahai Jibril mengapa engkau tidak 
menuturkan kepadaku penghuni pintu ketujuh? Jibril berkata: 'Wahai Muhammad, 
tak usahlah engkau tanyakan hal itu kepadaku'. Kata Nabi Saw: 'Baiklah kalau 
begitu.' Maka Jibril berkata: 'Wahai Muhammad, yaitu para pembuat dosa‑dosa 
besar dari ummatmu. Mereka mati sebelum bertobat. 'Seketika itu Nabi Saw 
pingsan. 

 

Dan stelah sadar beliau berkata: 'Wahai Jibril, besar sekali musibahku dan aku 
sangat takut. Apakah salah seorang dari ummatku akan masuk neraka?' Jibril 
menjawab: 'Ya, ummatmu yang berbuat dosa‑dosa besar.' Maka nabi Saw menangis 
lalu Jibril menangis pula karena tangisnya Nabi Saw. (Tanbihul 
Ghafilin‑Al‑Faqih Abu Laits Samarqandi, hal 59)

 

Pintu‑pintu neraka akan dibukakan bila golongan yang akan memasuki telah 
dihadirkan, seperti firman Allah: Dan orang‑orang kafir dibawa ke neraka 
Jahannam berombong‑rombongan, sehingga apabila mereka sampai keneraka, 
dibukakan pintu‑pintunya dan penunggu‑penunggunya berkata kepada mereka: 
'Bukankah telah datang kepada kamu rasul‑rasul dari jenis kamu yang membacakan 
kepada kamu ayat‑ayat Tuhan kamu dan mengancam kamu dengan pertemuan hari ini?' 
Mereka menjawab: 'Ya ada! Tetapi telah pantas hukuman azab atas orang‑orang 
kafir. (QS, As‑Zumar, 39:72)

 

Lalu dalam keadaan rela atau terpaksa mereka akan dihardik untuk memasukinya, 

 

Dikatakannya: 'Masukilah pintu‑pintu Jahannam itu, kamu kekal di dalamnya.' 
Maka alangkah jelek tempat kembali bagi orang‑orang yang sombong itu. (QS. 
Az‑Zumar, 39:72)

 

Dalam sebuah hadits yang panjang, Abu Hurairah ra menggambarkan neraka pada 
kalimat terakhir hadits itu, 

 

Abu Hurairah berkata: Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah di tanganNya, bahwa 
dasar Jahannam itu dalamnya adalah tujuh puluh tahun (perjalanan). 

(HR. Muslim dan Hudzaifah dan Abu Hurairah ra)

 

Dalam hadits lain, yaitu:

 

Hadits Ibnu Abbas ra mengatakan: Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dengan 
para sahabatnya. Tiba‑tiba dia mendengar suatu suara. Ketika itu Nabi saw 
bertanya: 'Tahukah kamu suara apakah itu?' Jawab mereka: 'Allah dan RasulNya 
yang lebih tahu.' Kata Nabi Saw: 'Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam 
neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan baru sekarang sampai ke dasar 
neraka itu.' (HR. Muslim)

 

Tidaklah berlebihan bila dalam sebuah dialognya dengan Allah, Jahannam 
mengatakan masih sanggup memuat calon‑calon penghuninya berapa pun jumlahnya, 
seperti firman Allah, 

 

Ingatlah hari yang Kami akan bertanya kepada Jahannam: 'Sudahkah engkau penuh?' 
dan ia (Jahannam) akan menjawab: 'Apakah ada tambahan?' (QS, Qaf, 50:30)

 

Tentang panasnya api neraka, Rasulullah Saw bersabda, Api kalian yang 
dinyalakan di dunia ini adalah sebagian dari tujuhpuluh bagian bila 
dibandingkan dengan panasnya api Jahannam. Para sahabat bertanya: 'Demi Allah, 
yang ini saja yang di dunia kiranya sudah mencukupi (untuk menghancurkan 
manusia) ya Rasulullah?' 

Sahut beliau: 'Sesungguhnya panasnya itu masih lebih sembilan puluh sembilan 
bagian lagi (dari api dunia ini) yang masing‑masing panasnya setiap bagian 
sedemikian itu. (HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah ra)

 

Dalam hadits lain dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah Saw 
bersabda: Panas api yang kamu nyalakan di dunia ini (termasuk matahari) 
hanyalah sepertujuh puluh dari panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian 
kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena 
panasnya. (HR. Muslim) (Dari Kehidupan Insan di Alam Baqa‑Halimuddin SH, hal 8)

 

Dalam satu riwayat disebukan bahwa Allah Ta'ala mengutus malaikat Jibril as 
kepada malaikat Malik supaya mengambil sebagian dari api neraka untuk keperluan 
Adam memasak makanan. 

 

Malaikat Malik berkata: Wahai Jibril, berapa api yang engkau kehendaki dari 
neraka?

 

Jibril : Kira‑kira sebutir kurma.

 

Malik : Wahai Jibril, sekiranya aku berikan kepadamu api neraka sebesar sebutir 
kurma, niscaya hancurlah tujuh langit dan tujuh bumi karena panasnya.

 

Jibril : Bagaimana kalau hanya separuhnya saja?

 

Malik : Andaikata apa yang engkau kehendaki itu aku berikan, niscaya tidak akan 
ada air di langit walau setetes pun dan tak akan tumbuh satu pun 
tumbuh‑tumbuhan di bumi.

 

(Kemudian Jibril menghadap Allah dan berkata)

 

Jibril : Ya Tuhanku, seberapa aku harus mengambil api dari neraka?

 

Allah : Ambillah sebesar debu. (Durratun Nasihin III, hal 112)

 

Maka Jibril mengambil api sebesar debu, lalu ia menyelamkannya dalam sungai 
sampai 70 (tujuh puluh) kali. Kemudian ia memberikannya kepada Adam as dan 
Jibril meletakkannya di atas gunung yang menjulang tinggi, gunung musnah. 
Akhirnya api itu dikembalikan lagi pada tempatnya. Adapun asapnya tertinggal 
pada batu‑batu dan besi‑besi sampai sekarang.

 

Dan dapatlah dibayangkan betapa panasnya kalau percikan‑percikan api neraka itu 
seperti yang dilukiskan oleh Allah dalam Al‑Qur'an: Sesungguhnya neraka itu 
melontarkan percikan‑percikan api sebesar balok. (QS, Al‑Mursalat, 77:32)

 

Malaikat Jibril as pernah memberi gambaran kepada Nabi Muhammad Saw tentang 
neraka. Begini: Andaikata neraka itu dibuka selubang jarum di arah timur maka 
terbakarlah penduduk bagian barat karena sangat panasnya. 

 

Dan andaikata pakaian ahli neraka digantungkan diantara langit dan bumi, maka 
matilah mereka karena sangat panasnya. Dan andaikan satu hasta rantai yang 
telah disebutkan Allah dalam kitab‑Nya itu diletakkan pada gunung maka 
hancurlah gunung itu hingga menembus tujuh bumi. Dan andaikata seorang lelaki 
dari ahli neraka yang disiksa berada di arah barat maka sungguh akan hanguslah 
orang yang berada di arah timur karena sangat hebatnya siksaan.

 

Sebelum para ahli neraka dihadirkan, Allah mengadakan persiapan‑persiapan 
secukupnya untuk membuat kejutan‑kejutan yang mendirikan bulu roma. Bersabda 
Rasulullah Saw: Malaikat Jibril telah datang kepadaku, aku berkata kepadanya: 
'Wahai Jibril terangkanlah kepadaku sifat‑sifat neraka Jahannam. Ia (Jibril) 
berkata: 'Sungguh Allah Ta'ala telah menciptakan neraka dan menyalakannya 
selama seribu tahun sehingga menjadi berwarna merah, kemudian menyalakannya 
lagi selama seribu tahun sehingga mejadi berwarna putih, lalu menyalakannya 
lagi selama seribu tahun sehingga berwarna hitam seperti malam yang gelap, 
nyalanya tidak pernah berhenti dan baranya tidak pernah bisa padam.'

 

Allah melengkapi pemandangan di neraka dengan sesuatu yang tidak hanya boleh 
dilihat tetapi wajib didaki oleh penghuninya. Hadits Abi Said al‑khudry ra, 
katanya: Rasulullah Saw pernah membicarakan tentang firman Tuhan yang berbunyi: 
'Aku akan membebaninya dengan pendakian yang melelahkan.' Yaitu gunung di dalam 
neraka yang wajib didaki oleh orang kafir selama tujuh puluh tahun. Demikianlah 
ketinggian gunung itu. 

(HR. Tirmidzi)

 

Dalam hadits lain dari Anas ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya 
Wailun itu suatu lembah di dalamnya neraka Jahannam. Dalamnya lembah itu sejauh 
empat puluh perjalanan bagi orang kafir baru sampai ke dasarnya. Kata Abi Said 
al Khudry ra: Bahwa Wailun itu adalah lembah yang terletak di antara dua buah 
gunung di dalam neraka. Empat puluh tahun lamanya orang kafir baru sampai ke 
dasarnya. (HR. Muslim)

 

Rasulullah Saw menambahkan: Di dalamnya terdapat sebuah gunung yang bernama 
Raqabah yang dilalui orang‑orang kafir. Gunung ini begitu panasnya sehingga 
bila tangan diletakkan di atasnya maka tangan itu akan hancur dan bila diangkat 
maka kembali seperti semula. (HR. Tirmidzi)

 

Tidak ada celah sedikitpun di dalamnya neraka yang tidak diramaikan oleh bara 
api. Nabi Saw bersabda: Sesungguhnya tanah neraka itu terdiri dari timah hitam, 
pagarnya dari tembaga, atapnya dari belerang, kayu bakarnya dari manusia dan 
batu. Bila api neraka itu dinyalakan, maka semua yang ada di sana menyala pula 
menjadi api. (AL‑Hadits)

 

Menurut keterangan dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah Saw 
bersabda: Pada hari kiamat akan dikeluarkan neraka Jahannam dengan tujuh puluh 
ribu kendali, tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat. (HR. Muslim)

 

 

 

Keterangan selanjutnya adalah dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Neraka Jahannam 
pada hari kiamat nanti akan didatangkan dari bawah bumi yang ketujuh dan di 
sekelilingnya dikepung tujuh puluh ribu barisan malaikat. Setiap barisnya lebih 
banyak daripada jumlah dua golongan jin dan manusia. Mereka menarik Jahannam 
itu dengan tali‑talinya.

 

Jahannam mempunyai empat kaki. Jarak antara dua kaki sejauh perjalanan seribu 
tahun. Jahannam memiliki tiga puluh ribu kepala, setiap kepala mempunya tiga 
puluh ribu mulut, setiap mulut mempunyai tiga puluh ribu geraham, masing‑masing 
geraham tiga puluh ribu kali besarnya dari gunung Uhud, setiap mulut juga 
memiliki dua bibir selebar dunia. Pada setiap bibir terdapat rantai dari besi 
dan pada setiap rantai mempunyai tujuh puluh ribu kolong, setiap kolong 
dipegang para malaikat yang tak terhitung jumlahnya. Kemudian Jahannam digiring 
ke sebelah kiri Arsy. (Darratun Nasihin III, hal 15)

 

Dan untuk menambah keseraman neraka maka Allah menciptakan Huraisy. Siapakah 
Huraisy itu? Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra katanya, Rasulullah Saw 
bersabda: Kelak di hari kiamat akan keluar suatu (makhluk) dari neraka Jahannam 
namanya Huraisy yang dilahirkan dari yang panjangnya sejauh antara langit dan 
bumi sedang besarnya dari timur sampai barat. 

 

Lalu Jibril as bertanya: Hai Huraisy mau kemanakah engkau dan siapa yang engkau 
cari?

 

Huraisy : Aku mencari lima golongan manusia. Pertama orang yang meninggalkan 
shalat. Kedua orang yang enggan mengeluarkan zakat. Ketiga orang yang durhaka 
kepada kedua orang tuanya. Keempat peminum arak. Kelima orang yang 
bercakap‑cakap di mesjid dalam urusan keduniaan (Durratun Nasihin I, hal. 129)

 

Disamping Huraisy yang besar itu Allah juga menghiasi neraka dengan 
binatang‑binatang kecil yang berukuran kecil menurut dimensi neraka. 
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra dari Nabi Saw, beliau bersabda: Sungguh 
di neraka terdapat beberapa ular dan kalajengking sebesar leher onta. Maka 
mereka akan memagut serta menyengat salah seorang dari kamu dengan pagutan dan 
sengatan yang dapat dirasakan panasnya selama empat pulun musim gugur. 
(Daqaa‑Ioqul Akhbaari)

 

(Dari Durratun Nasihin III, hal 243‑Usman al‑Khaibawi)

 

Untuk melengkapi penderitaan orang‑orang kafir, Allah juga melipatgandakan 
dimensi tubuh mereka ratusan ribu kali. Dari Imam Muslim dari Abu Hurairah ra 
dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: Geraham orang kafir itu seperti 
gunung Uhud dan tebal kulitnya sejauh tiga hari perjalanan.

 

Keterangan: Dimensi mereka diperbesar ratusan ribu kali lipat untuk memperluas 
permukaan kulit. Hal ini dimaksudkan agar segala macam siksaan terutama siksa 
bakaran dapat benar‑benar dirasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar